FilterOlahragaSepedaOtomotifSpare Part MotorMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 116rb+ produk untuk "sprocket sepeda" 1 - 60 dari 116rb+UrutkanAdWake Sprocket 10 Speed 11 - 42T Silver Gear Cassette Sepeda 1%Kab. 60+AdZTTO Sprocket Cassette 9 Speed 11T-28T Kaset Sproket Gear GIR 3%Jakarta 70+AdFreewheel Sprocket Ulir Drat Gear Gir Sepeda United 16T Single 2%BandungAE Bike BandungAdSikat Pembersih Rantai Sepeda/Alat Sikat Pembersih Sprocket Sepeda - 4pcs/ 5 2AdSisa 2FREEWHEEL MULTI SPROCKET SPROKET 7 8 9 SPEED GEAR GIR BELAKANG SEPEDA - 7 SP UtaraJB Shop 50+kunci pembuka sprocket sepeda sproket adaptor alat 2%SurabayaJull Bike 500+OXO Freewheel 7 speed megarange sprocket model drat 14-34T sepeda 14ZTTO Sprocket 9 Speed 11-36T Casette Freewheel MTP Sepeda Lipat 3%Jakarta UtaraPACE AND 50+TerlarisSikat Rantai Sepeda dan Motor U shape alat pembersih sprocket SelatanToko 1 rb+TerlarisKunci Alat pembuka Sprocket cassette freewheel gir sepeda tool SelatanToko 1 rb+
Iniadalah video saya setahun silam saat bikin video wheelset sebelumnya. Baru sempat edit yagan hehehe. Video singkat ini menunjukkan bagaimana cara melepas 16 Nov 2020 / Event, Tips & TrickUpgrade sprocket jadi suatu hal yang biasa jika SobatSS bersepeda cukup lama namun apa saja yang harus kamu ketahui sebelum mengganti sprocket kamu?Sprocket adalah gear yang ada di bagian belakang sepeda yang menempel dengan hub atau poros roda belakang dan terdiri dari lempengan gear atau cog. Fungsi dari sprocket adalah sebagai gigi penggerak roda. Parts ini merupakan parts sepeda yang sering buat SobatSS yang berminat ganti sprocket ada baiknya simak poin-poin yang kita jabarkan agar penggantiannya bisa berdampak sesuai dengan yang SobatSS SprocketUntuk sprocket sendiri terdiri dari dua jenis yaitu freewheel atau yang biasa kita kenal dengan nama ulir atau drat dan yang satu lagi adalah freewheel adalah sprocket yang dipasang di hub yang memiliki drat/ulir. Sprocket ini memiliki bearing yang terdapat di bagian dalam. Hal ini membuat sprocket freewheel lebih berat karena itu sprocket freewheel yang biasa dijumpai hanya memiliki 6 dan 7 speed walaupun ada juga yang 8 sampai 10 speed, tapi itu sangat jarang sprocket cassette adalah sprocket yang kompatibel dengan hub freehub yang memiliki slot untuk sprocket yang tidak menggunakan ini biasa dinamakan spline, untuk memasangnya, SobatSS hanya perlu mendorong sprocketnya saja dan mengecangkan lockring atau pengunci pada bagian ujungnya. Sprocket tipe cassette ini memiliki jumlah speed yang beragam antara 7 sampai 12 Juga — Apa Sih Sprocket Rasa-Rasa?Perhatikan Gear RatioUpgrade sprocket belum tentu menambah performa jika “gear ratio” -nya tidak tepat. Gear ratio adalah faktor yang sangat penting untuk SobatSS perhatikan. Karena sprocket memiliki berbagai macam gear ratio kalian harus menentukan tentang goals akhirnya, apakah mengincar kecepatan atau elevasi?Jika mengincar kecepatan lebih disarankan untuk mengambil sprocket yang rasionya lebih rapat seperti rasio-rasio di Roadbike misalkan11-28T12-28T11-30TKarena sprocket dengan rasio seperti ini selain memangkas penggunaan material dimana bobot sepeda menjadi lebih ringan juga memiliki fungsi lain yaitu memiliki perpindahan gigi yang sangat smooth atau lancar. Ini akan berpengaruh pada cadence atatu irama gowesan di tiap perpindahan posisi jika kalian ingin mempermudah elevasi ada baiknya mengganti dengan sprocket khusus MTB yang memiliki rasio lebih besar yaitu11-36T11-42T11-50TKarena sprocket dengan rasio seperti ini akan membuat sepeda lebih enteng digowes dan mempermudah kita untuk melibas Jumlah SpeedAda sesuatu yang perlu diperhatikan saat ingin upgrade jumlah speed. Ini dikarenakan ada beberapa parts lain yang akan berpengaruh seperti shifter, rantai dan RD Rear Derailleur.Kalau shifter jelas diketahui karena memiliki jumlah speed yang berbeda. Sedangkan untuk rantai, ini bisa diperjelas saat diukur. Makin banyak jumlah speed makin banyak pula rantainya. Perbedaan rantainya akan makin mencolok kalau rantai-rantainya dijejerkan seperti ilustrasi terakhir yang harus diperhatikan saat ingin upgrade sprocket adalah RD karena pergantian shifter otomatis berpengaruh pada pull ratio pada part-part Juga — Cara Membersihkan Rantai Sepeda Secara Baik Dan BenarApa Yang Dimaksud Dengan Pull Ratio?Pull Ratio atau rasio tarikan adalah pengukuran jarak untuk tarikan shifter. Pengukuran ini biasa diapakai untuk index shifteratau shifter yang memiliki pakem nomor seperti shifter yang biasa dipakai di sepeda-sepeda mainstream saat adalah untuk mencocokan kompabilitas antara RD dan FD dengan shifternya. Perbedaan pull ratio ini bisa terjadi karena perbedaan speed, teknologi, seri atau brand pull ratio dan jarak antar cog lempengan gear di sprocket tidak boleh berbeda jauh. Batas toleransi 5%.Jika rasio tidak cocok maka akibatnya adalah gear lompat atau proses perpindahan gigi akan bermasalah karena tidak Warna TematikSeiring dengan perkembangan sepeda tentunya ada SobatSS yang peduli dengan warna dari sprocket sepeda kamu, karena ingin memodifikasi keseluruhan groupset secara tematik. Akan tidak nyaman dilihat jika sprocketnya beda warna sendiri karenanya walaupun ini adalah perkara minor tapi tidak bisa dianggap hal-hal yang harus SobatSS perhatikan saat ingin upgrade sprocket adalahJenis SprocketGear RatioJumlah SpeedWarna TematikJadi kira-kira ke arah mana nih SobatSS ingin upgrade sepedanya? coba dipikirin matang-matang juga menjual berbagai parts sepeda terbaik sesuai kebutuhan kamu cek saja halaman ingin lebih jelas lagi simak saja video dari channel youtube kami di bawah ini. Carakerja Derailleur Sepeda. Sepeda dengan derailleur, baik sepeda gunung, 14-34T pakai hub roda freewheel, susah untuk ganti sprocket diatas 7 speed. Kalau yang megarange hyperglide pakai hub freehub, bisa dipasang cassette 9, 10, atau 11 speed tanpa perlu ganti hub lagi. If you want a different range of gears such as lower gears for a holiday in the mountains or tighter gears for racing, the easiest way to achieve that is to change the sprockets on your rear wheel. Here's how to do it. Sprockets mount on a splined cylinder on the rear hub, called the freehub body. The collection of sprockets is held in place with a lockring. Modern shifting mechanisms like Shimano's Hyperglide and SRAM's PowerGlide chain-and-sprocket combination rely on correct alignment of shaped teeth and contoured shift gates in the sprocket. To keep this alignment right, the splines on the freehub body are uneven, with one spline larger than the others, so there's only one way the sprockets can fit. Removing a cassette is the only worthwhile way to clean it. Do so as often as you feel like getting grubby, if you ride in the winter and dirt regularly then it could and maybe should be a weekly thing. Our guide below shows you what we believe is the best method to fit and remove cassette sprockets. We've included a list of the tools and materials that you will need to complete the job and in some cases where you can buy them. If there are others that you prefer then feel free to let everybody know in the comments. Tools & Materials Chain Whip such as Park Tool SR-1 Cassette lockring tool such as Cyclo Cassette Lockring Tool for Shimano and SRAM or BBB BTL12 for Campagnolo The sprockets may be collected together in a number of different ways. In inexpensive steel cassettes each sprocket is a separate toothed disc. Most of the sprockets are held together by long steel pins, with the smallest two or three sprockets loose for separate fitting. While you're changing sprockets this is a good time to consider upgrading to a lighter cluster. Most lightweight cassettes use one or more stepped alloy carriers for the sprockets which are usually heavily drilled and machined to remove every last gram of surplus material. On some high end cassettes aluminium or titanium is used in place of steel, especially on wide ratio models where the weight saving is greatest and individual tooth loads lower. The cassette pictured below is a SRAM model with the 36-tooth largest sprocket made of alloy while the other nine are steel. 1 Position the chain whip Wrap the long loose end of the chain whip over the top of the cassette as shown so that it is pulling the sprockets clockwise. Engage the fixed portion of the chain whip on the lower portion of the same sprocket that the loose end is attached to. It's best to use one of the middle to upper sprockets, just ensure you've got a good wrap on the sprocket. When it feels firm enough to place a decent amount of pressure on, you're ready to get the cassette removal tool fitted. 2 Insert the lockring tool The cassette lockring tool is sometimes integrated with a handle like this one, or it may be a separate tool that needs an adjustable spanner to give leverage. The spines on the tool will match those inside the lockring. The tool handle or spanner handle should be positioned to be a reflection of the chain whip. So if you look at the two tools in their fitted state they should resemble clock hands at 'ten to two'. Make sure the tool and lockring are fully engaged before you apply removal pressure. The lockrings are often light alloy and it's very easy to tear the teeth. 3 Unscrew the lockring With the chain whip is in position and lockring tool in position, apply downward force on both handles. The chain whip will stop the cassette and freehub from turning as the lockring tool unscrews the lockring and breaks its grip on the smallest sprocket. 4 Remove the lockring Once the lockring is loose, unscrew it from the freehub body. You'll see it come away from the cassette like this. Remove the chain whip and slide the tool and lockring out of the way. 5 Remove the sprockets in the case of this particular cassette, the top three sprockets 11, 13, 14 are loose and they slide straight off. The remaining seven sprockets are all mounted to an alloy carrier body, so they can be removed as one unit. Here you can see them being slid off the cassette body the white bit. Occasionally they can be a bit stiff to remove if the cassette splines have bitten into the freehub splines. Grasp the opposite edges of the largest sprocket and give a pull and a wiggle at the same time to get them moving. 6 Clean the freehub body Freehub bodies get a raw deal in life, carrying all the load and getting precious little reward. When you get to see yours, give it a clean. 7 Splines Now you've got the splines in clear view, you can see that they're not all even in size and spacing, as mentioned above, so that the teeth always align as the manufacturer intended. 8 Fit the new casette Here you can see the splined black alloy carrier of the replacement cassette going on. It's holding the four largest sprockets. The narrow/wide splines are clearly visible at the twelve o'clock position. 9 Fit the top sprockets Sprockets that are not permanently mounted to alloy carriers and are therefore already correctly spaced will have separate plastic or alloy spacers. These keep the sprockets the correct distance apart for accurate shifting. Sometimes these spacers are just plain rings like the one pictured here, however sometimes they too have splines, though when they are splined they have a number of 'clocking' positions they can be fitted at any position. 10 Fit the last sprocket The smallest sprocket, here a 12-tooth, should fit and its outer face be just proud of the outer lip of the freehub body, the white bit in this shot. This means that when the cassette is tightened down with the lockring all the sprockets fit together tightly. 11 Fit the lockring Screw the lockring into position with your fingers. The threads are quite fine and if the lockring is made from aluminium, they'll therefore be quite fragile. Take care not to cross them. The lockring should require only light force to turn it until it touches the top sprocket. 12 Tighten the lockring Make the final tightening of the cassette lockring with the lockring tool. The official torque setting is 40Nm. We tightening it until we feel the serrations on the lockrings inner face binding with the serrations on the outer face of the smallest sprocket. Read more the full archive of repair and maintenance articles Berikut BP-Guide rekomendasikan produk Sprocket untuk upgrade sepeda Anda dari Shimano. Apa saja, silakan simak di bawah ini, ya. Shimano CS-HG200-9 Cassette 9-speed Sumber gambar sprocket atau cassette pertama untuk Anda adalah Shimano CS-HG200-9 Cassette 9-speed. Sepeda lipat terasa tidak begitu kencang, tidak ngebut, berat di tanjakan, terutama untuk pesepeda yang sudah memakai sepeda balap atau sepeda gunung. Sepeda lipat adalah jenis sepeda yang unik, yang memiliki kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan MTB dan road bike. Semakin populernya sepeda lipat, pemakai yang semakin banyak, luas, dan serba guna, menuntut performa sepeda lipat yang tidak hanya simpel tetapi juga lebih cepat dan tangguh. Karakter Sepeda Lipat Jika sudah pernah dibahas di Panduan memilih sepeda lipat, tidak hanya berdasarkan harga, merk, dan tampilan. Tetapi perlu memperhatikan jenis komponennya agar kita bisa mendapatkan karakter sepeda lipat yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Pada dasarnya sepeda lipat seli memiliki karakter yang berbeda dengan jenis sepeda lainnya, untuk area pemakaian dan karakter penggunannya, diantaranya Dalam kota Mirip dengan sepeda BMX atau sepeda fixie, tidak perlu suspensi per atau udara, agar sepeda lebih efisien. Santai Untuk sepeda yang santai, diatur agar posisi tubuh tegak untuk pemandangan yang lebih luas, sadel yang empuk, chainring kecil. Simpel Sepeda lipat harus mudah untuk dilipat, dibawa, disimpan. Bentuk rangka didesain agar kompak atau kecil ketika dilipat, tanpa ada bagian-bagian yang menonjol yang mudah tersangkut. Pemakaian internal gear atau speed yang lebih sedikit akan membuat sepeda lipat itu lebih simpel. Sepeda Lipat Brompton termurah B75 Tetapi pada perkembangannya, produsen sepeda dan para pesepeda mulai membuat sepeda lipat yang lebih agresive. Sepeda lipat yang lebih kencang, yang bisa dipakai kemana saja, ringan di tanjakan, touring, bahkan mungkin offroad. Evolusi ini membuat sekarang ini tidak sulit untuk mencari sepeda lipat 8 speed, 10 speed, double chainring, disc brake, bentuk aero dan lainnya, yang membuat harga sepeda lipat tidak murah lagi. Belum semua produsen sepeda lipat mengikuti trend ini, sepeda lipat Brompton masih setia dengan max 6 speednya, Dahon mempunyai seli 11 speed Dahon ION Denver 10, Seli Polygon Urbano menggunakan 3 dan 5 speed, Tern juga mempunyai pilihan 11 speed Tern Verge X11, Element dengan Element Ecosmo 10 speed, United mengeluarkan United Trifold 11 speed, Pacific dengan Noris 9 speed. Bagaimana performa sepeda lipat multi speed yang agresive ini, apakah bisa menyamai performa sepeda balap dan sepeda gunung? Kenapa sepeda lipat lebih pelan Tidak hanya untuk sepeda lipat, ada banyak hal yang mempengaruhi kecepatan sepeda, begitu juga untuk berat ringannya di tanjakan. Faktor pesepeda kekuatan dan berat, area bersepeda angin, hujan, permukaan jalan, dll, dan sepedanya sendiri. Hampir semua komponen di sepeda bisa berpengaruh, tetapi kontributor utama untuk menentukan kecepatan sepeda adalah gear ratio, cadence, dan ukuran roda. Secara generik, rumus untuk menghitung kecepatan sepeda adalah Kecepatan = keliling ban x cadence x gear ratio/waktu tempuh Ketiganya mempunyai peranan yang seimbang, tetapi kita akan lihat satu per satu untuk memahami karakternya masing-masing. 1. Ukuran Roda Pilihan ukuran roda atau ban sepeda lipat pada umumnya adalah 16″ ETRTO 305mm dan 349mm dan 20″ ETRTO 406mm dan 451mm. Sedangkan untuk ban sepeda gunung berukuran 26″, dan 29″, dan sepeda balap berukuran 650B dan 700C 29″. Diameter yang berbeda akan menghasilkan keliling ban yang berbeda, sehingga satu putaran ban yang lebih kecil akan menghasilkan jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan ban/roda yang lebih besar. Jika dilihat perbandingan antara diameter dan jarak tempuh satu putaran roda Ukuran roda Jarak 1 putaran meter Perbandingan ke ban 16″ 16″ 20″ 26″ 29″/700C Pada satu putaran roda 16″, sepeda akan bergerak Sedangkan pada satu putaran roda 700C/29″, sepeda akan bergerak sejauh Dengan perbandingan tersebut dan mengabaikan faktor lain, ketika sepeda 16″ bergerak sejauh 100 meter, sepeda balap sudah bergerak sejauh 181 meter. Sehingga pada pemakaian ukuran chainring/sprocket yang sama, agar bisa sepeda lipat 16″ bisa menempuh jarak dan waktu yang sama, kecepatan putaran kayuhan pedal sepeda lipat harus kali lebih cepat dibandingkan putaran pedal pada sepeda balap. Tetapi untuk tanjakan, dengan ukuran roda yang lebih kecil akan sedikit membantu kayuhan yang lebih ringan, karena roda yang diputar tidak sebesar sepeda MTB/road bike. Cassette Megarange agar ringan di tanjakan 2. Gear Ratio Gear ratio adalah perbandingan ukuran gear, jumlah gigi atau teeth T antara chainring gear depan dibandingkan sprocket/casette gear belakang. Pemilihan gear yang berbeda akan menghasilkan gear ratio yang berbeda. Untuk ngebut pakai chainring besar dan sprocket/cassette kecil gear ratio besar Untuk ringan menanjak pakai chainring kecil dan sprocket/cassette besar gear ratio kecil Lihat juga perhitungan dan pengaruh gear ratio sepeda. Sepeda gunung dan sepeda balap modern, paling tidak memakai 10 sampai 12 speed, ukuran cassette bisa dari 10 sampai 52T untuk sepeda gunung, dan 10-42T untuk sepeda balap. Ditambah dengan double/triple chainring, membuat gear rationya sangat luas. Sedangkan sepeda lipat, kebanyakan memakai single chainring, dengan speed yang kebanyakan 3-7 speed, walaupun ada beberapa yang sampai 8-10 speed. Tentu saja membuat rentang atau pilihan gear ratio sepeda lipat lebih sempit. Kalaupun ada yang memakai chainring/sprocket yang sama ukuran dengan MTB/road bike, karena roda lebih kecil tetap tidak akan menyusul, kecuali cadence yang dipercepat. Cadence yang lebih tinggi atau menggowes dengan cepat, akan menguras tenaga lebih banyak, karena otot-otot yang lebih aktif, memerlukan oksigen lebih banyak, sehingga kita cepat kehabisan nafas. Mirip dengan mengangkat air 1 Liter bolak-balik 10 kali, dibandingkan dengan sekali mengangangkat 10 L, hasilnya sama tetapi frekuensinya lebih menguras tenaga. 3. Posisi tubuh posisi duduk Hambatan udara atau angin adalah salah satu tahanan terbesar yang dihadapi pesepeda. Posisi duduk yang tegak, membuat tubuh seperti layar yang menahan angin. Sepeda balap memiliki dimensi dan sudut geometri sepeda yang membuat pesepeda lebih menunduk dan lancip, sehingga lebih aerodinamis dan membelah angin. Sehingga kalau mau ngebut, lebih enak posisi tubuh lebih menunduk, tetapi pada sepeda lipat, bentuk frame tidak mendukung jika kita harus menunduk untuk waktu yang lama. posisi kaki Untuk mendapatkan kerja otot kaki yang ideal, kita harus memposisikan sadel pada tinggi yang tepat. Pada sepeda lipat, umumnya ketika berhenti kita masih bisa menjejakkan tapak kaki dengan leluasa di tanah, yang artinya posisi kaki kemungkinan masih sedikit menekuk ketika mengayuh pedal. Untuk mendapatkan kekuatan otot kaki yang maksimal, kaki harus dalam posisi lurus ketika menginjak pedal pada bagian terendahnya, sehingga kalau sepeda berhenti, kita harus jinjit atau bahkan turun dari sadel. Tetapi untuk sepeda lipat yang dipakai di dalam kota, ketika kita harus banyak berhenti, posisi duduk lebih rendah, agar lebih nyaman, aman, dan mungkin juga karena keterbatasan tinggi seatpost sadel. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi kecepatan sepeda lipat dan kayuhan yang lebih berat ketika di tanjakan. Sepeda Balap Vs Sepeda Lipat Membuat sepeda lipat lebih cepat Lalu apa yang bisa kita lakukan agar sepeda lipat bisa lebih cepat/ngebut dan lebih ringan di tanjakan? 1. Tekanan udara ban Hal yang paling mudah dan murah bahkan gratis untuk mengatur performa sepeda adalah dengan mengatur tekanan udara ban sepeda. Tekanan udara yang rendah, membuat sepeda lebih nyaman karena sedikit berfungsi sebagai suspensi tambahan, tetapi lebih berat untuk dikayuh dan rolling resistance yang lebih besar. Sedangkan ban dengan tekanan udara yang tinggi akan lebih efisien secara tenaga, lebih mudah untuk ngebut, tetapi tidak terlalu nyaman karena tidak banyak menyerap getaran. Ban yang lembek tidak hanya menyerap getaran atau guncangan dari permukaan jalan, tetapi juga menyerap tenaga dari kayuhan, karena ban lebih mengayun. Untuk pemakaian sepeda lipat cepat di jalan aspal yang mulus, sebaiknya memakai tekanan udara yang tinggi, sekitar 50-70 psi. Perhatikan juga batasan rekomendasi tekanan udara pada ban sepeda yang kita pakai, biasanya tidak lebih dari 80 psi. Dengan ban yang lebih keras ini, efisiensi tenaga lebih tinggi, kayuhan lebih ringan, dan sepeda bisa melaju lebih cepat. Baca tekanan udara ban sepeda yang ideal. 2. Gear Ratio Sepeda lipat dengan multi gear sering kali belum memberikan gear ratio yang ideal untuk kecepatan tinggi atau untuk melibas tanjakan. Sehingga banyak orang yang mengganti/mengupgrade sprocket/casette dan chainring dengan ukuranyang lebih besar/kecil. Untuk sepeda lipat yang lebih banyak dipakai dalam kota dan menginginkan kecepatan tinggi dan tidak banyak menanjak, biasanya memakai chainring berukuran 50T ke atas seperti 52T, 54T, 56T atau bahkan 60T. Ukuran chainring yang besar ini memang membantu kecepatan, tetapi akan sulit di tanjakan, dan terasa lebih berat pada saat start awal untuk akselerasi. Sedangkan untuk area bersepeda yang banyak menanjak, sebaiknya memakai ukuran chainring sekitar 30-40T, agar lebih ringan. Ukuran sprocket dan cassette juga akan berpengaruh, tetapi sepeda lipat memiliki keterbatasan dalam pengaturan cassette dan rear dearilleur RD. Untuk cassette dengan rentang yang lebih besar, membutuhkan rear derailleur yang lebih panjang. Seperti yang kita ketahui, untuk derailleur terbagi atas short cage, medium cage, dan long cage, yang menyatakan ukuran atau panjang derailleur itu, yang berbanding lurus dengan kapasitasnya. Baca short/medium/long cage rear derailleur untuk pemahaman tentang jenis-jenis RD sepeda. Kapasitas ini menyatakan seberapa jauh perbedaan antara sprocket terbesar dan terkecil, atau seberapa banyak derailleur itu mampu menggulung kelebihan rantai. Untuk penjelasan lebih lengkap dan detail, baca Jenis derailleur cage sepeda. Untuk memakai cassette dengan rentang yang besar, seperti 10-50T diperlukan derailleur yang lebih panjang yaitu yang long cage. Long cage RD tidak masalah dipasang pada sepeda gunung dan sepeda balap. Tetapi pada sepeda lipat dengan ukuran roda kecil dan lebih rendah, membuat RD akan lebih mudah menyentuh permukaan jalan. Permukaan jalan yang tidak rata, posisi sepeda yang miring ketika berbelok, kemungkinan besar RD akan tergesek ke jalan. Makanya kebanyakan sepeda lipat memakai RD short atau medium cage, yang membuat rentang gear rationya lebih kecil. Jika kita mau mengganti cassette/sprocket, perhatikan kapasitas RD dan juga lihat seberapa jauh clearance atau jarak antara permukaan jalan dengan RD terutama pada posisi sprocket terkecil, dimana RD berkontraksi paling rendah. Short atau mediuam cage yang memakai goatlink juga akan membuat posisi RD semakin rendah. Contoh sepeda lipat 7 speed dengan ukuran chainring 52T dan sprocket 14-28T, akan diupgrade ke ukuran yang lebih besar agar lebih ringan menanjak gunung. Biasanya yang dipilih sprocket/cassette Megarange 14-34T. RD yang dipakai adalah Tourney 7 speed dengan rekomendasi maksimum cog 28T dan total kapasitas 34T. Pada megarange 11-34T, perlu RD dengan kapasitas 23T, dimana RD yang dipakai sekarang masih sanggup. Tetapi ukuran sprocket yang lebih besar dari maksimum rekomendasi ini mungkin bisa bermasalah. Tidak ada salahnya dicoba dulu dengan RD yang ada, tetapi perlu disetting RD nya B-screw untuk cassette baru. Kemungkinan masih bisa, kalau tidak bisa baru kita upgrade ke RD yang bisa menampung sprocket 34T. Posisi Derailleur rendah terhadap jalan Untuk sepeda lipat dengan internal gear akan lebih sulit dan mahal jika harus mengganti gearnya, yang bisa diganti mungkin hanya sprocket eksternal yang dipasangkan pada hub gear itu. Bagaimana dengan sistem driverain dual chainring, yang bisa membuat pilihan gear ratio lebih lebar? Sepeda lipat dual chainring jarang dibuat, karena akan membuat kebutuhan RD yang lebih panjang, dan sepeda yang tidak lagi simpel. Perbedaan ukuran gigi antar chainring akan menambah beban ke kapasitas rear derailleur, sehingga pilihan mengupgrade sepeda lipat agar lebih cepat, dari single ke double chainring bukan pilihan yang bagus. 3. Ukuran & lebar roda/ban Seperti yang sudah dijelaskan di atas tentang pengaruh ukuran roda/ban terhadap kecepatan, tetapi mengganti ukuran roda/ban pada sepeda lipat lebih susah untuk direalisasikan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika mengganti ukuran roda lihat artikel mengganti ukuran roda, dan sepeda lipat memiliki banyak keterbatasan di bentuk framenya. Mengganti ukuran roda seli 16″ dari ETRTO 305mm ke 349mm atau seli 20″ dari ETRTO 406mm ke 451mm mungkin tetap membutuhkan beberapa pergantian komponen jari-jari/v-brake dan tidak akan memberikan efek yang signifikan. Karena diameter luarnya mungkin sama saja, ataupun hanya sedikit berubah tergantung ketebalan ban. Hal lain yang bisa dilakukan adalah memakai ban yang lebih sempit. Seperti sepeda balap yang memakai ban yang tipis dengan tapak yang slick/semi slick botak agar mendapatkan rolling resistance yang lebih rendah di jalan aspal. Pemakaian ban yang lebar dengan kembang tapak yang tebal seperti sepeda gunung di jalan aspal membuat kayuhan lebih berat, walaupun mungkin terasa lebih nyaman. Yang perlu diperhatikan adalah, jangan sampai memakai ban yang lebih sempit dari pada lebar rim/velg. Ganti velg dengan diameter yang sama tetapi lebar lebih sempit jika memang mau memakai ban yang lebih tipis. Pengaruh perbedaan lebar ban sepeda 4. Berat Berat pesepeda, berat bawaan, dan berat sepeda akan mempengaruhi seberapa berat kayuhan sepeda itu. Agara kayuhan semakin ringan, lebih enteng di tanjakan dan lebih mudah mencapai top speed, kurangi beban yang dibawa sepeda. Akesoris sepeda lipat tambahan seperti rak, fender/mud guard, keranjang, tas, bisa dihilangkan jika tidak diperlukan kalau memang mau membuat sepeda lebih ringan. Tidak hanya terbantu oleh bobot yang lebih ringan, tetapi juga membuat sepeda lipat cepat dan lebih aerodinamis, karena aksesoris-aksesoris itu sedikit banyak juga akan menahan angin. Pemakaian komponen yang lebih ringan seperti bahan carbon pada sepeda lipat juga akan membantu performance. 5. Lainnya Masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan dan keringan kayuhan sepeda, tetapi pengaruhnya mungkin tidak sesignifikan yang di atas, kecuali memang ada komponen yang rusak. Bearing, melumasi rantai sepeda, pedal clipless, jumlah jari-jari, dan lainnya bisa dioptimalkan juga sesuai dengan kebutuhan. Mengatur posisi sadel yang ideal untuk otot kaki, melatih otot kaki juga jangan sampai dilupakan. Untuk sepeda lipat yang tidak mau dilipat 🙂 , bisa memodifikasi stang sepeda agar lebih aerodinamis dengan memakai stang custom dropbar yang biasa dipakai pada sepeda balap. Karena kalau mengganti bentuk stang, kemungkinan besar sepeda sudah tidak bisa dilipat lagi. Stang dropbar pada sepeda lipat akan membuat posisi tubuh lebih rendah, aerodinamis, dan bisa membuat sepeda melaju lebih cepat. Contoh Sepeda lipat Dahon custom-modifikasi Skill pesepeda, termasuk di dalamnya pemilihan gear yang benar, cara menaklukkan tanjakan, pemeliharaan komponen sepeda, pengalaman juga perlu diasah agar sepedaan bisa lebih optimal. Sepeda lipat mempunyai performa yang berbeda dengan sepeda balap, sepeda gravel dan sepeda gunung. Sepeda lipat memiliki potensi yang bisa kita maksimalkan untuk performa sesuai dengan keinginan kita. Banyak kelebihan sepeda lipat yang tidak dimiliki sepeda lainnya. Tidak ada sepeda yang sempurna, sering kali kita harus mengorbankan kecepatan untuk kenyamanan, atau mengorbankan kenyamanan untuk kecepatan. Tambahkan komentar di bawah untuk bagaimana cara kamu membuat sepeda lipat yang lebih kencang dan ringan di tanjakan. upgradesprocket sepeda 7 speed rasa 10 speed ini menggunakan sprocket raze 11-42t siap untuk nanjak gaes divideo kali ini kita akan coba pasang di sepeda exotic 2612 sparepart sepeda ini bisa kamu Page Could Not Be Loaded The web site you were looking for is currently undergoing maintenance.